Thursday 2 June 2016

Resep Belgian Waffle Part. 1 (Brussels Waffle)

Sebelumnya aku mau minta maaf karena seharusnya update blog sebulanan yang lalu untuk sharing resep Belgian Waffle malah aku undur terus. Banyak hal yang harus dikerjakan sampai susah untuk curi-curi waktu ngeblog, buka aja jarang sekali. Rencana sih mau update waktu long weekend, tapi karena long weekend penuh dengan kondangan dan setelah long weekend aku masih banyak printilan-printilan yang harus dikerjakan, terpaksa deh diundur. Hmmm..

Nah mumpung minggu ini gak terlalu padat waktunya, aku sempetin nih untuk update blog. Sesuai dengan janjiku di blog sebelumnya, aku mau sharing resep Brussels Waffle aka Belgian Waffle. Sebeleumnya aku sudah membahas tentang Waffle dan jenis-jenisnya, kalau belum baca bisa klik disini.

Resep ini aku contek dari Allrecipe.com tetapi aku modifikasi lagi agar lebih mudah untuk dipraktikkan dan gak perlu banyak-banyak membuatnya. Resep ini bisa untuk 4-5 porsi, tapi tergantung dari perut masing-masing sih, hehe.


Resep Belgian Waffle







































Bahan-bahan:
  • 4 gr ragi instan
  • 350 ml susu hangat
  • 50 gr gula pasir
  • 85 gr butter atau margarine
  • 2 butir telur, pisahkan kuning dan putihnya
  • 250 gr tepung terigu
  • 1/4 sdt vanila ekstra
  • sejumput garam


Cara Membuat:
  • Di dalam mangkuk kecil, campurkan ragi instan dengan 50 ml susu hangat. Diamkan selama 5 menit, sisihkan.
  • Di mangkuk yang berbeda, tuang sisa susu hangat, masukkan gula dan butter, aduk sampai gula larut dan butter meleleh. Masukkan larutan ragi, kuning telur, vanila ekstra, garam, dan tepung terigu, aduk sampai tercampur rata. Diamkan  selama 30 menit hingga adonan mengembang dua kali lipat.
  • Kocok putih telur sampai stiff peak atau mengembang sempurna dan jika mangkuk dibalik kocokan putih telur tidak jatuh. Campur kocok 
  • Panaskan cetakan waffle, tuang adonan sampai hampir memenuhi cetakan. Tutup cetakan, panggang sampai berhenti mengeluarkan uap air dan kedua sisi sudah kecoklatan.
  • Angkat, sajikan dengan topping kesukaan.



Nah tips dari aku supaya waffle tidak mudah soggy alias melempem, setelah waffle matang taruh diatas cooling rack atau bisa juga menggunakan rak oven yang ditaruh diatas loyang. Hal ini bertujuan agar uap air keluar dan tidak kembali ke waffle sehingga waffle akan tetap renyah. Dan adonan sisa bisa disimpan di kulkas loh. Caranya aduk adonan, taruh ditoples, lalu tutup rapat, dan simpan di kulkas. Suhu dingin kulkas akan membuat ragi yang ada di adonan "tertidur", dan cara "membangunkan" hanya taruh di suhu ruang, lalu panggang.


Untuk pendamping waffle sih bebas; boleh selai, gula bubuk, madu, maple syrup, saus coklat, atau pun buah-buahan kesukaanmu. Atau bisa dengan banana brule dan madu seperti yang aku buat ini, bikinnya mudah banget. Pisang dibelah menjadi dua, taburi dengan gula pasir, lalu bakar dengan blow torch. Kalau tidak punya, bisa menggunakan api atas oven. Taruh pisang dirak paling atas, panggang sampai gula leleh dan berwarna kecoklatan. Jika sudah, taruh banana brule diatas waffle lalu beri sedikit madu dan sedikit kayu manis bubuk. Yummy!

Semoga kalian mempraktikkannya di rumah ya. Untuk selanjutnya aku akan share Liege Waffle, varian lain dari Belgian waffle. Aku janji akan meluangkan waktuku untuk update blog secepatnya, hehe..

Selamat mencoba!








1 comment:

  1. terima kasih atas inspirasinya! makanan lezat serta sehat memang sangat penting, akan tetapi memasak dengan alat masak yang tepat juga sama pentingnya.

    ReplyDelete