Thursday, 28 May 2020

Tumis Pare Udang

Hai semua!

Pasti banyak orang tahu tentang sayur pare, kamu pasti juga tahu kan? Walaupun populer, pare tidak terlalu banyak penggemarnya. Cita rasanya yang pahit membuat pare punya banyak haters. Hahaha, sudah seperti seleb aja..

Pare atau bahasa bulenya bitter melon punya banyak nama di seluruh daerah Indonesia. Di daerah Jawa disebut dengan nama paria, pare, atau papareh. Kalau di daerah Sumatera dikenal dengan nama prieu, fori, pepare, kambeh, atau paria seperti di daerah Jawa. Berbeda dengan di daerah Nusa Tenggara, pare dikenal dengan nama paya, truwuk, paitap, paliak, pariak, pania, dan pepule. Sedangkan di daerah Sulawesi, orang menyebutnya dengan nama poya, pudu, pentu, paria belenggede, dan palia. Wah banyak juga sebuatannya.

Pare masih saudara dengan labu dan mentimun. Pohonnya merambat dengan bunya berwarna kuning. Selain di Indonesia, pare juga tumbuh di negara-negara tropis dan subtropis; juga dikonsumsi di negara-negara Asia, Afrika, dan juga Caribbean. Sayur yang dipercaya memiliki banyak vitamin dan juga mineral ini berasal dari India, lalu dibawa ke Cina, hingga akhirnya tersebar ke Asia Selatan, Asia Timur, dan tentu saja Asia Tenggara.

Pare juga dipercaya sebagai obat. Dulu alm. papaku pernah rajin minum jus pare yang katanya bisa menurunkan kadar gula dalam darah. Selain itu pare juga dipercaya dapat meningkatkan imun tubuh, meredekan asma, memelihara kesehatan mata, bagus untuk kulit, bagus untuk menurunkan berat badan, dan lain sebagainya. Namun sayangnya belum ada penelitian lebih lanjut untuk kegunaan sayur ini. Mungkin kalian ada yang mau meniliti?

Sayur pare memang punya citarasa pahit, namun jika benar mengolahnya rasa pahit bisa berkurang. Pilih pare berukuran sedang, biasanya yang berukuran sedang rasanya deikit lebih pahit. Lalu ada yang bilang pilih pare yang berwarna hijau tua. Tapi menurutku sama saja rasanya, karena kadang pare yang berwarna hijau muda justru rasanya tidak terlalu pahit. Nah untuk mengolahnya, ada yang bilang direbus dengan tanah liat, direbus dengan daun jambu, diacar. Menurutku trik yang paling mudah adalah dengan cara meremas-remas pare dengan garam.

Caranya potong pare menjadi 3, lalu belah dua melintang. Keruk isi dari pare, lalu potong-potong tipis setebal 2 mm. Beri 1 sendok teh garam, lalu remas-remas pare sampai layu dan keluar airnya. Terakhir bilas dengan air bersih. Pare pun siap dimasak.


Resep Tumis Pare-Udang


Bahan-bahan:
  • 1 buah pare ukuran sedang
  • 100 gr udang
  • 2 siung bawang putih
  • 3-4 siung bawang merah
  • 3 buah cabai rawit (atau sesuai selera)
  • 1/2 buah tomat
  • 1 sdt gula jawa
  • 1/4 sdt lada halus
  • 1/3 sdt garam
  • Air secukupnya
  • Minyak untuk menumis


Cara Membuat:

  • Iris tipis pare setebal +/- 2 mm, beri 1 sendok teh garam, lalu remas-remas sampai layu. Bilas bersih, sisihkan.
  • Panaskan minyak, tumis bawang putih dan bawang merah sampai harum. Masukkan cabai rawit, tomat, dan udang, tumis sampai udang berubah warna.
  • Masukkan pare, gula jawa, merica dan sedikit garam. Aduk rata. Beri air sedikit, aduk rata.
  • Koreksi rasa, jika sudah pas matikan api.
  • Angkat, sajikan.

Semoga bermanfaat!

No comments:

Post a Comment