Wednesday, 24 February 2016

AW Waffle atau Belgian Waffle?

Hai hai semua, berhubung banyak sekali yang membaca post aku tentang waffle dan beberapa bertanya tentang Belgian Waffle, kali ini aku akan membahas apa sih Belgian Waffle? Sama enggak sih dengan Waffle AW? So, here we go..


Gambar "A&W Waffle" diambil dari sini

Siapa sih yang gak tahu waffle? Jajanan satu ini sangat digemari oleh banyak orang, termasuk aku. Sekarang banyak sekali variasinya, dari yang manis sampai savoury. Waffle saat ini mudah sekali ditemui di cafe-cafe. Tetapi kalian merasa gak kalau setiap cafe punya waffle yang berbeda-beda teksturnya? Ada yang berat, ada yang garing, ada yang ringan, ada yg ringan banget, bahkan ada juga yang bantet (duh!). 





Gambar diambil dari sini

Belgian waffle disebut-sebut waffle terenak dan sangat populer di banyak negara, termasuk Indonesia. Nah, apakah kalian tahu kalau Belgian waffle justru tidak ada di Belgia? Di Belgia sendiri,  hanya ada dua macam waffle, Brussels Waffle dan Liege Waffle.


Gambar diambil dari sini

Pernah merasakan waffle yang yeasty, crispy, ringan, dan banyak rongga udaranya? Nah itu lah Brussels waffle. Di Belgia sendiri ada 2 cara untuk memakannya, dengan topping whipped crean dan irisan strawberry atau hanya dengan taburan gula bubuk saja. Tidak seperti kebanyakan waffle yang dimana toppingnya tumpeh-tumpeh (deuuh macam Jupe aja, haha). Salah satu temanku yang pernah berkunjung ke Belgia, beberapa Brussels waffle yang dia coba menggunakan beer supaya lebih ringan dan crispy; namun tradisionalnya hanya menggunakan ragi saja untuk mendapatkan tekstur yang airy dan crispy. Waffle ini lah yang sering disebut-sebut sebagai Belgian waffle.


Gambar diambil dari sini

Nah, berbeda halnya dengan Liege waffle. Jenis waffle ini lebih ringan dan dimakan tanpa topping apapun karena di luar waffle nya terdapat caramel gula. Adonannya pun berbeda dengan Brussels waffle yang kental seperti adonan waffle kebanyakan. Adonan Liege waffle seperti adonan brioche atau roti yang diberi bongkahan-bongkahan kecil gula, lalu dipanggang di cetakan waffle. Kebetulan aku pernah mencoba waffle jenis ini, bukan di Belgia sih, tetapi di salah satu cafe di Bangkok, Thailand; tepatnya di Siam Paragon (atau Discovery?). Aku memesan Liege Waffle karena katanya wafflenya enak dan paling murah (ekonomis ya boo, tetep!). Aku sempat melongo karena mereka hanya menyajikan satu buah waffle seukuran telapak tangan tanpa topping apapun; ya maklum ekspektasiku paling enggak ada topping whipped cream dan satu buah strawberry. Waktu aku coba, enak banget! Crispy, light, dan ada karamel disisi luar waffle. Sayangnya aku enggak foto penampakannya :(

Kalau Belgian Waffle bukan makanan authentic Belgia, kenapa dinamakan Belgian Waffle?

Nah ini berdasarkan wikipedia.com bahwa nama Belgian Waffle merupakan nama yang dibuat-buat oleh seorang chef berasal dari Amerika bernama Maurice Vermersch. Ia menggunakan resep Brussels waffle. Berhubung orang Amerika pada saat itu masih asing dengan nama "Brussels", maka Vermersch menamakannya dengan Belgium Waffle.

Jadi, apakah waffle AW dan Belgian Waffle itu berbeda? Yap, berbeda..banget!

Seperti yang kita tahu, AW adalah fast food yang berasal dari Amerika. Tagline-nya saja sudah jelas kan "All American Food", jadi waffle AW bukan Belgian waffle tetapi American waffle. Waffle ini lebih berat dibandingkan Belgian Waffle. American waffle lebih seperti pancake yang dicetak dengan cetakan waffle, yah karena memang adonannya sama sih.

Nah sekarang sudah tahu dong bedanya antara Belgian waffle dengan American waffle kan? Untuk post selanjutnya,  aku akan berbagi resep Belgian waffle dan American waffle. Untuk resep waffle yang sudah aku share sebelumnya bisa lihat disini. Untuk Liege waffle, nanti aku cari-cari resep yang oke dulu ya.

Semoga info ini bermanfaat!



Sumber data:
  • http://www.huffingtonpost.com/2015/02/02/belgian-waffles-history_n_6535434.html
  • https://liegewaffle.wordpress.com/liege-waffle-recipe-liege-gaufre-recette/





My Glorious Sambal Pete

Hai hai, kali ini aku gak membahas "perpuddingan" lagi nih kayak post sebelum-sebelumnya, kali ini aku akan membahas makanan yang aku suka akhir-akhir ini. Daaan, gak semua orang suka makanan ini karena aromanya yang kuat. Yap, Pete!

Pete atau petai atau bahasa kerennya Bitter Bean ini pasti gak asing lah untuk kalian. Makanan ini sering sekali hadir di berbagai masakan Indonesia, di rumah makan masakan Sunda, warung Padang, nasi uduk, pecel lele, dan masih banyak lagi. Gak cuma sebagai bumbu saja, pete juga nikmat disantap sebagai lalapan atau di goreng. Nah, aku paling suka pete goreng nih, sampai-sampai aku bisa habis 2 papan pete, sambal bawang, dan lalapan tanpa nasi di warung pecel lele dekat rumah. Mas penjualnya sampai geleng-geleng lihat aku lahap sekali makan petenya. Karena mama tahu aku habis makan pete, aku sampai gak boleh pakai kamar mandi dalam selama dua hari. Haha...

Memang gak semua orang suka pete karena baunya luar biasa kuat. Padahal dibalik baunya yang kuat, terdapat kenikmatan yang tiada tara (tsaah!). Namun ternyata pete juga memiliki banyak manfaat loh, salah satunya meningkatkan kekuatan otak. Keren ya.

Setelah aku coba cari di internet, selain masakan Indonesia ternyata pete juga digunakan untuk masakan Malaysia, Singapore, Thailand Selatan, India, Burma, dan Laos. Wow, ternyata pete sudah merambah ke negara-negara lain selain Indonesia. Aku pikir cuma orang Indonesia dan Malaysia aja yang doyan pete.

Nah, untuk kali ini aku akan berbagi resep Sambal Pete yang nikmat dan pastinya mudah untuk dibuat.

Resep Sambal Pete


Bahan-bahan:
  • 6 papan petai, kuliti
  • 50 gr cabai keriting (aku timbang karena cabai yang aku pakai kecil-kecil)
  • 2 siung bawang putih
  • 4 siung bawang merah
  • 1/2 buah tomat
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1/2 sdt garam
  • 1/2 sdt gula jawa
  • 1/4 sdt merica bubuk
  • minyak untuk menumis

Cara Membuat:
  • Haluskan cabai, bawang merah, bawang putih, dan tomat. Kalau menggunakan blender, beri tambahan 3 sendok makan minyak.
  • Panaskan 4 sendok makan petai, tumis sampai sedikit layu. Lalu masukkan sambal dan daun jeruk, aduk sampai harum.
  • Masukkan garam, merica, dan gula jawa. Aduk rata, jangan lupa cicipi.
  • Sajikan


Mudah kan? Untuk variasinya, bisa ditambahkan ebi, udang, kentang, atau pun ayam. Paling sedap sambal pete ini disantap dengan nasi hangat dan kerupuk, yummm!

Selamat mencoba, jangan lupa kumur dan gosok gigi ya setelah makan sambal petai. Gak mau dong dimusuhin cuma karena bau petai?! :p


Wednesday, 17 February 2016

Silky Pudding Part. 3

Nah mari kita lanjut ke resep Silky Pudding yang ketiga! Yang belum baca resep silky pudding yang pertama dan kedua, yuks klik disini untuk resep pertama dan klik disini untuk resep kedua.

Untuk resep Silky Pudding coba-coba terakhir ini aku berniat memakai resep dari NCC, tetapi ternyata di forum NCC gak ada resep Silky Pudding ala Puyo (jeng jeeeng!). Akhirnya untuk resep kali ini aku contek dari Jawara Masak, karena aku pikir bagus juga untuk perbandingan dengan resep-resep sebelumnya. Resep ini sudah aku ubah ukurannya ke ml ya supaya kalian lebih mudah mengikuti resepnya. 

Resep Chocolate Silky Pudding



Bahan-bahan:

  • 1 bungkus bubuk jelly instan
  • 1 kaleng susu kental manis
  • 1 sendok makan tepung maizena, dilarutkan dengan 50 ml air
  • 1200 ml air
  • 1 sdt coklat bubuk
Cara Membuat :
  • Campur bubuk jelly instan, coklat bubuk, air, dan susu cair, aduk rata. Lalu masak di ata api sedang sambil diaduk-aduk sampai mendidih.
  • Kecilkan api, masukkan larutan maizena. Aduk hingga mengental.
  • Tuang ke dalam gelas, dinginkan. Masukkan ke dalam kulkas kurang lebih 30 menit.
  • Sajikan.


Hasilnya lumayan lembut, tetapi masih terasa kenyal seperti jelly. Kalau menurutku, cairannya kurang banyak jadi masih berasa kenyal. Nah, karena masih penasaran dengan resep ini, aku kembali mencoba lagi, tetapi hanya setengah resep saja.



Untuk cairannya aku tambah lagi sebanyak 150 ml, kalau pakai satu resep berarti ditambah 300 ml air. Aku skip maizenanya karena kayaknya gak terlalu berpengaruh dengan hasilnya. Cara memasaknya sama persis dan aku menggunakam perasa strawberry kurang lebih 1/4 sendok teh.



Hasilnya lebih lembut dibandingkan pudding sebelumnya dan teksturnya menyamai silky pudding yang ada di pasaran. Untuk rasa manisnya sih kurang manis karena aku lupa gak menambahkan gula, hehe.

Selain murah dan bahan-bahan dapat ditemukan ditemukan dimana saja bahkan di warung, resep ini cenderung lebih cepat set dibandingkan resep-resep sebelumnya. Tanpa dimasukkan ke dalam kulkas saja bisa cepat sekali set-nya. Namun sayangnya, kelembutan pudding ini kurang bisa bertahan lama. Setelah 2 hari di kulkas, pudding menjadi berair dan mulai kenyal seperti jelly. Bukan berarti basi ya, cuma tau kan tipikal pudding atau jelly yang sudah beberapa hari di kulkas. Hmmm...

Jadi dari ketiga resep silky pudding yang aku buat, yang menurutku paling oke adalah Resep Silky Pudding Part. 1 dari chef Savira! Yay yay yaaay! :D

Sekian untuk post kali ini, sampai bertemu di resep-resep selanjutnya!

Have a nice day!

Tuesday, 9 February 2016

Silky Pudding Part. 2

Hai semua, sebelumnya aku mau mengucapkan selamat hari Imlek bagi yang merayakan dan selamat libur panjang untuk semua..

Untuk melanjutkan post sebelumnya dimana aku sudah mencoba resep Silky Pudding dari Chef savira dari Kokiku.tv. Yang belum lihat resep Silky Pudding yang pertama aku buat, bisa klik link-nya disini

Kali ini aku akan share resep Silky Pudding yang kedua dan resep ini (lagi-lagi) dari my favorite buffy chef, Yuda Bustara from Kokiku.tv. Berbeda dengan chef Savira, chef Yuda menggunakan campuran agar-agar bubuk dan jelly bubuk dengan perbandingan sama besar.


Resep Greentea Silky Pudding




Bahan-bahan :

  • 1/4 sdt Agar-agar bubuk
  • 1/4 sdt Jelly bubuk
  • 1/2 sdt bubuk greentea
  • 2 sdm gula 
  • 250 ml susu cair


Cara Membuat:

  • Campur agar-agar bubuk, jelly bubuk, gula, dan bubuk greentea.
  • Masukkan campuran ke dalam susu cair, aduk-aduk sampai tidak ada gumpalan.
  • Rebus dengan api sedang sambil diaduk-aduk sampai mendidih. Matikan api, saring.
  • Tuang ke dalam gelas saji, lalu masukkan ke dalam kulkas agar lebih cepat set (kurang lebih 1 jam).
  • Sajikan.

Kalau ingin rasa lainnya, bubuk greentea bisa kamu ganti dengan rasa yang kamu suka. Dan untuk takaran gula, sebenarnya aku menggunakan 2 sendok makan kurang. Tetapi kalau kamu memang suka manis, gula bisa kamu tambah sekitar satu sendok teh gula. Dan untuk resep ini aku menggunakan bubuk agar-agar merk Swallow Globe dan untuk bubuk jelly aku menggunakan merk Nutrijell. Kalau bubuk greentea-nya aku kurang paham merk-nya, tapi kalian bisa membelinya di toko bahan kue atau pun swalayan.


Untuk eksperimen resep Silky Pudding kali ini sepertinya kurang memuaskan, kurang lembut seperti resep pertama. Teksturnya seperti pudding susu biasa tetapi lebih lembut, tetapi tidak selembut Silky Pudding seperti di pasaran. Selain itu, walaupun sudah aku saring ternyata hasilnya masih ada gumpalan-gumpalan. Pokoknya kurang lembut deh :(

Tetapi kelebihan dari resep ini, pudding enggak mudah meleleh dan cepet banget set-nya. Selain itu bahan-bahannya juga mudah ditemui. Dan yang paling menyenangkan dari resep ini yaitu lebih murah! haha...

Sementara resep Silky Pudding (Part.1) masih jadi juaranya, lebih lembut. Untuk post selanjutnya aku akan mencoba resep Silky Pudding yang lain, yaitu dari NCC. Bahan-bahannya hampir sama dengan resep ini, hanya beberapa penambahan bahan dan takaran cairannya yang berbeda. Semoga hasilnya enggak mengecewakan, gak seperti pudding susu biasa.

Have a nice day!



Thursday, 4 February 2016

Silky Pudding Part. 1

Hai hai, jadi di post kali ini aku mau membahas tentang Silky Pudding, si pudding super lembut bagai kasih sayang ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa ~

Jajanan ini sempat populer di tahun 2014 dan mulai booming di kota-kota besar di tahun 2015. Aku kurang paham dessert ini awalnya dari mana, tapi yang aku tahu silky pudding ini pertama kali dari twitter, merk pertama yang aku tahu adalah Puyo Dessert. Aku pikir pudding ini sama dengan pudding kebanyakan, tipikal puding susu atau panna cotta. Sampai akhirnya aku order Puyo waktu main di Jakarta, ternyata beda, lembuuuut banget, tapi sayang sedikit kemanisan buat lidahku..tapi bikin nagih :(

Sampai akhirnya tahun lalu silky pudding hadir di Jogja dengan merk yang berbeda tapi lucunya merknya mirip sekali dengan Puyo, sampai wadah dan logonya. Gak usah sebut merknya, karena orang Jogja pasti tahu, hihi..

Awal booming jajanan ini, aku gak terlalu tertarik untuk tahu resepnya dan mencoba buat karena yah sudah ketahuan intinya pudding susu yang encer. Tapi beberapa waktu lalu aku lihat Youtube chanel-nya Yuda Bustara mempraktekkan resep Silky Pudding. Iseng-iseng cari resep, eh ternyata banyak resep untuk membuat dessert ini. Ada yang membuat dengan campuran Jelly dan Agar-agar bubuk seperti yang dibuat Yuda Bustara, memakai gelatin, dan memakai Jelly saja namun susu sapi dicampur dengan susu kedelai seperti di forum NCC. Nah ternyata banyak cara untuk bikin si lembut Silky Pudding ini yah.

Karena penasaran, resep mana sih yang menghasilkan pudding selembut Puyo, maka aku mencoba resep-resep Silky Pudding yang aku temukan di internet. Resep-resep yang aku akan aku coba yaitu dari resep Kokiku tv, Yuda Bustara, dan juga forum NCC.

Resep pertama yang aku buat dari resep chef Savira dari Kokiku tv. Resep ini menggunakan gelatin. Untuk gelatin yang masuk ke Indonesia berasal dari tulang sapi atau ikan, jadi aman kok.

Seperti biasa, aku mengubah sedikit dari resep aslinya. Dalam resep aslinya menggunakan gelatin lembaran, aku ganti gelatin bubuk karena seadanya yang ada di rumah. Dan untuk takaran gula, aku kurangi, karena menurutku 500 ml cairan ditambah 3 sendok makan gula hasilnya nanti akan terlalu manis. Modifikasi yang terakhir yaitu penambahan air, karena aku pengen pudding yang dihasilkan enggak terlalu milky, jadi sedikit encer dan supaya feeling less guilty tiap nambah :p


Resep Milk Tea Silky Pudding







































Bahan-bahan:
  • 150 ml air panas
  • 3 kantong teh celup (aku pakai black tea)
  • 400 ml susu cair
  • 1/2 sdm gelatin bubuk atau 2 lembar gelatin
  • 2 sdm gula pasir
  • 1/4 sdt vanila ekstra

Cara Membuat:
  • Seduh teh dengan air panas. Diamkan sampai dingin.
  • Campurkan bubuk gelatin dengan 3 sendok makan seduhan teh, aduk rata.
  • Rebus gula, susu, dan sisa air teh sampai hampir mendidih. Masukkan vanila, aduk rata. Matikan api.
  • Masukkan campuran gelatin ke dalam rebusan susu, aduk sampai gelatin benar-benar larut.
  • Lalu saring supaya hasilnya benar-benar lembut.
  • Tuang ke dalam gelas, lalu masukkan ke dalam kulkas dan tunggu sampai set (kurang lebih 4 jam)
  • Sajikan.

Praktis banget ya? Dan pastinya lebih ekonomis, hehe...

Untuk rasa bisa divariasikan, teh bisa diganti dengan taro bubuk, green tea bubuk, coklat, atau rasa-rasa lainnya sesuai selera. Bisa juga dibuat menjadi 2 layer atau lebih seperti di resep Kokiku tv. Untuk cara membuatnya bisa cek di sini.







































Hasilnya lembuuut banget dan manisnya pas, hanya saja untuk mendapatkan tekstur seperti di pasaran, pudding harus didiamkan paling tidak semalaman. Nah kekurangan dari resep ini adalah dia tidak bisa tahan lama di suhu ruang, harus selalu dingin karena akan meleleh di suhu ruang. 

Dipraktekkan ya di rumah, semoga berhasil! :)

Tuesday, 2 February 2016

Caesar Salad

Hai semua, lama gak buka blog nih. Bukan karena gak punya waktu sih, cuma karena terlena sama instagram, jadinya kadang suka malas nulis diblog. Beberapa resep aku cantumin di instagram-ku @atapermana , sayangnya jumlah maksimal huruf untuk caption di instagram terbatas jadi suka kangen juga ngeblog. Hehe..

Okay, hari ini aku mau cerita tentang Caesar Salad, salad kesukaanku! Caesar Salad ini sering banget kita temui di menu-menu cafe maupun restauran. Tapi sayangnya kebanyakan cafe atau restauran yang menyajikan salad ini suka kebanyakan improvisasinya. Pakai tomat lah, timun, paprika, dressingnya pake thousand island, mayonaise yang kebanyakan, parutan keju cheddar yang melimpah, duh!

Karena namanya ada Caesar-nya, kebanyakan orang mengira kala salad ini berasal dari Yunani, padahal bukan loh. Caesar Salad ini ciptaan seorang Chef yang berasal dari Italia bernama  Caesar Cardini pada tahun 1920an di Tijuana, Mexico. Jadi bisa dibilang, Caesar Salad ini berasal dari Mexico tapi bisa juga dari Italia karena penciptanya berasal dari Italia. Makanya Caesar salad sering banget terlihat di daftar menu restauran atau pun cafe makanan Italia ataupun Mexico. 

Pada dasarnya Caesar Salad itu simple banget, isinya pun cuma romain lettuce, crouton alias garlic bread yg dipotong dadu, parmesan cheese sama Caesar's dressing salad. Dan untuk dressingnya pun simple, cuma kuning telur, garam, merica, olive oil, cincangan bawang putih, lemon, worcestershire  sauce, dan parutan keju parmesan. Simple banget kan? 


Resep Caesar Salad

Bahan-bahan :
  • 2 bonggol Romain Lettuce ukuran sedang (bisa diganti dengan iceberg atau selada)
  • beberapa potomg crouton
  • serutan keju parmesan secukupnya
  • Caesar Salad Dressing

Cara Membuat :
  • Petik daun lettuce, bagi jadi dua. Campur lettuce, crouton, dan Caesar Salad Dressing, aduk rata.
  • Sajikan salad dengan serutan keju parmesan.

Salad Dressing

Bahan-bahan :
  • 1 buah telur, rebus selama 3 menit, ambil kuningnya
  • 1 sdt air lemon
  • sedikit parutan kulit jeruk lemon
  • 1/4 sdt Worcestershire Sauce
  • sejumput garam dan merica
  • 1/2 butir bawang putih, cincang halus
  • 5 sdm olive oil at canola oil (kurang lebih)
  • 1 sdt air
Cara Membuat :
  • Campur semua bahan kecuali minyak, aduk rata.
  • Sambil diaduk, masukkan minyak sedikit demi sedikit.
  • Cicipi, kalau terlalu kental bisa tambahkan air sedikit.


Kamu juga bisa menyajikan Caesar Salad ini dengan potongan telur rebus, dada ayam panggang, atau pun steak. Crouton bisa diganti dengan tortila chips ala restauran Mexico. Untuk resep crouton, kapan-kapan akan aku tulis di blog ya. 

Semoga bermanfaat!